Berikutbeberapa penyebab kelangkaan/kepunahan hewan dan tumbuhan. 1. Penggunaa/pemanfaatan hewan dan tumbuhan yang berlebihan. 2. Perburuan dan penangkapan hewan liar. 3. Penebangan pohon langka untuk kepentingan manusia 4. Bencana alam 5. Interaksi antar spesies yang menyebabkan persaingan dalam memperoleh makanan , tempat hidup dan pasangan cash. 10 Hewan Fauna Langka Yang Dilindungi Di Indonesia Dan Terancam Punah - Ada banyak jenis Hewan satwa / Binatang langka yang dilindungi di indonesia terdiri dari 294 jenis satwa dimana hewan binatang langka ini terdiri dari berbagai jenis hewan mamalia, reptil, amfibi dan sebagainya. Jenis hewan yang dilindungi di indonesia di tetapkan oleh pemerintah berdasarkan Populasi hewan fauna tersebut mengalami penurunan jumlah komunitasnya. Namun tipstriksib akan merangkumnya menjadi 10 Hewan Fauna langka yang dilindungi di indonesia dan terancam punah, karena banyak dari masyarakat yang belum sadar akan keberadaan mereka yang menjadi hewan satwa yang hampir punah. Berikut adalah 10 Hewan Fauna langka yang dilindungi di indonesia dan terancam punah 1. Gajah Sumatera Gajah Sumatra adalah subspesies dari gajah Asia yang hanya berhabitat di pulau Sumatra. Gajah Sumatra berpostur lebih kecil daripada subspesies gajah India. Populasinya semakin menurun dan menjadi spesies yang sangat terancam. Sekitar 2000 – 2700 ekor gajah Sumatra yang tersisa di alam liar berdasarkan survei tahun 2000. Sebanyak 65% populasi gajah Sumatra lenyap akibat dibunuh manusia dan 30% kemungkinan diracuni manusia. Sekitar 83% habitat gajah Sumatra telah menjadi wilayah perkebunan akibat perambahan yang agresif untuk perkebunan. 2. Komodo Komodo, atau yang selengkapnya disebut biawak komodo Varanus komodoensis, adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Biawak ini oleh penduduk asli pulau Komodo juga disebut dengan nama setempat anggota famili biawak Varanidae, dan klad Toxicofera, komodo merupakan kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 m. Ukurannya yang besar ini berhubungan dengan gejala gigantisme pulau, yakni kecenderungan meraksasanya tubuh hewan-hewan tertentu yang hidup di pulau kecil terkait dengan tidak adanya mamalia karnivora di pulau tempat hidup komodo, dan laju metabolisme komodo yang kecil.[4][5] Karena besar tubuhnya, kadal ini menduduki posisi predator puncak yang mendominasi ekosistem tempatnya ditemukan oleh peneliti barat tahun 1910. Tubuhnya yang besar dan reputasinya yang mengerikan membuat mereka populer di kebun binatang. Habitat komodo di alam bebas telah menyusut akibat aktivitas manusia dan karenanya IUCN memasukkan komodo sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan. Biawak besar ini kini dilindungi di bawah peraturan pemerintah Indonesia dan sebuah taman nasional, yaitu Taman Nasional Komodo, didirikan untuk melindungi mereka. 3. Burung Cendrawasih Burung-burung cendrawasih merupakan anggota famili Paradisaeidae dari ordo Passeriformes. Mereka ditemukan di Indonesia timur, pulau-pulau selat Torres, Papua Nugini, dan Australia timur. Burung anggota keluarga ini dikenal karena bulu burung jantan pada banyak jenisnya, terutama bulu yang sangat memanjang dan rumit yang tumbuh dari paruh, sayap atau kepalanya. Ukuran burung cendrawasih mulai dari Cendrawasih Raja pada 50 gram dan 15 cm hingga Cendrawasih Paruh-sabit Hitam pada 110 cm dan Cendrawasih Manukod Jambul-bergulung pada 430 gram. Burung cendrawasih yang paling terkenal adalah anggota genus Paradisaea, termasuk spesies tipenya, cendrawasih kuning besar, Paradisaea apoda. Jenis ini dideskripsikan dari spesimen yang dibawa ke Eropa dari ekpedisi dagang. Spesimen ini disiapkan oleh pedagang pribumi dengan membuang sayap dan kakinya agar dapat dijadikan hiasan. Hal ini tidak diketahui oleh para penjelajah dan menimbulkan kepercayaan bahwa burung ini tidak pernah mendarat namun tetap berada di udara karena bulu-bulunya. Inilah asal mula nama bird of paradise burung surga’ oleh orang Inggris dan nama jenis apoda – yang berarti tak berkaki’. Banyak jenis mempunyai ritual kawin yang rumit, dengan sistem kawin jenis-jenis Paradisaea adalah burung-burung jantan berkumpul untuk bersaing memperlihatkan keelokannya pada burung betina agar dapat kawin. Sementara jenis lain seperti jenis-jenis Cicinnurus dan Parotia memiliki tari perkawinan yang beraturan. Burung jantan pada jenis yang dimorfik seksual bersifat poligami. Banyak burung hibrida yang dideskripsikan sebagai jenis baru, dan beberapa spesies diragukan kevalidannya. Jumlah telurnya agak kurang pasti. Pada jenis besar, mungkin hampir selalu satu telur. Jenis kecil dapat menghasilkan sebanyak 2-3 telurMackay 1990.+ 4. Harimau Harimau Bali Panthera tigris balica adalah subspesies harimau yang sudah punah yang dapat ditemui di pulau Bali, Indonesia. Harimau ini adalah salah satu dari tiga sub-spesies harimau di Indonesia bersama dengan harimau Jawa juga telah punah dan harimau Sumatera spesies terancam Harimau ini adalah harimau terkecil dari tiga sub-spesies; harimau terakhir ditembak pada tahun 1925, dan sub-species ini dinyatakan punah pada tanggal 27 September 1937. Karena besar pulau yang kecil, hutan yang terbatas, populasi yang tidak pernah lebih besar dan dianggap tidak ada yang selamat hari ini punah karena kehilangan habitat dan diburu. Sekarang ini total populasi harimau sumatera tidak lebih dari 300 ekor. Karena itu menurut WWF jenis harimau ini merupakan salah satu dari 6 sub spesies harimau yang masih bertahan hidup sampai sekarang ini. Selain itu juga tergolong dalam kategori fauna kritis atau hewan langka yang terancam punah critically endangered. Ciri khas dari harimau sumatera ialah memiliki warna kulit yang paling gelap dibandingkan semua jenis Harimau yaitu warna kuning kemerah-merahan dan orange tua. Ciri khas lainnya adalah tubuh harimau ini ukurannya cenderung lebih kecil dibandingkan subspesies Harimau yang masih hidup sekarang ini. Bertambah sempitnya luas tempat tinggal karena pembukaan lahan menyebabkan harimau sumatera sulit untuk bertahan hidup sehingga perlu dijaga dan dilestarikan agar tidak punah. 5. Badak Sumatera Badak Sumatra Dicerorhinus sumatrensis adalah satu-satunya badak bercula dua tinggal di Asia. Mereka saat ini terdaftar dalam golongan hampir punah oleh International Union for Conservation of Nature IUCN dan merupakan salah satu mamalia yang paling langka ditemukan di alam liar. Mereka telah diburu sampai mendekati kepunahan, terutama untuk tanduk yang diyakini memiliki sifat obat dan juga digunakan untuk diukir. Ada juga masalah dengan habitat alami mereka ditebang untuk membuat jalan bagi industri dan pertanian. Badak Sumatera ditemukan di hutan hujan tropis di daerah-daerah terisolir di Indonesia. Mereka paling aktif di malam hari, makan di pagi dan sore hari, dan menghabiskan sebagian besar hari dan beristirahat di kolam lumpur. Mereka telah tercatat bermigrasi, menghabiskan lebih sejuk bulan di lembah-lembah dataran rendah dan menghabiskan bagian panas tahun di daerah pegunungan. Setiap badak akan memiliki rumah daerah, sering tumpang tindih, yang berisi jilatan, yang tampaknya menjadi penting untuk kelangsungan hidup mereka. Mereka sangat teritorial, dan anggota dari kedua jenis kelamin mengikis tanah dan menggunakan air seni dan kotorannya untuk menandai wilayah mereka. Diperkirakan bahwa ada kurang dari 300 saat ini tinggal di alam bebas. Sayangnya, mereka adalah makhluk kebiasaan dan sering kembali ke tempat yang sama, dan para pemburu mudah mengambil keuntungan dari hal ini. Badak Sumatra adalah khas dalam bahwa mereka ditutupi rambut, tidak seperti anggota lain spesies. Rambut mereka panjang, berbulu, dan berwarna coklat kemerahan dengan bersembunyi di bawahnya menjadi kelabu seperti warna dan berlapis baja. Kedua jenis kelamin memiliki dua tanduk yang tumbuh keluar dari hidung mereka, dan tanduk depan terasa lebih besar daripada bagian belakang klakson. Jantan tanduk agak lebih besar daripada betina’. Mereka dapat mencapai ketinggian orang dewasa penuh sekitar 8-10 kaki 2-3 meter dengan tinggi bahu sekitar 4 kaki 135 cm. Mereka memiliki ekor relatif panjang, berukuran sekitar 20 inci 50 cm. Sangat kekar binatang, mereka dapat mencapai bobot dewasa sekitar 1000 kg 2200 pounds. 6. OrangUtan Kedua jenis orangutan yaitu orangutan Sumatera dan Kalimantan di mana keduanya termasuk spesies yang terancam punah. Orangutan Sumatera adalah jenis yang paling terancam dibandingkan orangutan Kalimantan. Berdasarkan laporan dari IUCN pada 75 tahun belakangan ini populasi orangutan Sumatera Mengalami penurunan yang signifikan yaitu sebesar 80%. Juga terdapat fakta bahwa selama tahun 1998-1999 laju kepunahan tercatat mencapai angka 1000 orangutan per tahun. Sedangkan pada tahun 2004 para peneliti memprediksi bahwa jumlah populasi orangutan di pulau Kalimantan yang berada pada wilayah negara Indonesia dan Malaysia berjumlah kurang lebih ekor. Orangutan Sumatera memiliki kantung pipi yang panjang pada orangtua jantan. Hal ini yang membedakan antara spesies ini dengan orangutan yang hidup di pulau kalimantan 7. Kangguru Ternyata binatang kanguru tidak hanya dimiliki oleh benua Australia saja. Di Indonesia juga terdapat salah satu jenis kanguru yaitu Kanguru pohon wondiwoi merupakan salah satu jenis hewan langka yang hidup di Pulau Papua. Menurut spesimen yang ditemukan oleh Ernest Meyer, hewan yang mempunyai nama ilmiah Dendrolagus mayri tersebut diprediksi memiliki bobot kurang lebih 9,25 kg. Ciri-ciri lainnya ialah bulunya berwarna hitam dengan beberapa bagian yang berwarna kekuningan. Pada bagian pantat dan tungkai warnanya kemerahan dengan ekor berwarna putih. Jumlah populasi kanguru pohon wondiwoi memang tidak pernah diketahui secara akurat. Akan tetapi berdasarkan daftar merah yang dikeluarkan IUCN, diprediksi total populasi kangguru jenis ini kurang lebih berjumlah 50 ekor saja. Hal tersebut yang menjadikan pihak International conservation Nature and Natural Resources mengelompokkan kanguru wondiwoi atau wondiwoi kangaro sebagai critically endangered species. 8. Anoa Anoa ialah hewan khas Pulau Sulawesi yang bisa dijumpai, khususnya di provinsi Sulawesi Tenggara. Binatang tersebut termasuk binatang peralihan Asiatis dan Australis. Binatang yang dikelompokkan sebagai hewan langka ini telah berada diambang kepunahan semenjak tahun 1960. Bahkan dalam 10 tahun terakhir populasi Anoa mengalami penurunan yang signifikan. Diprediksi sekarang ini jumlah Anoa kurang dari 5000 ekor di alam liar. Ancaman kepunahan ini tidak terlepas dari kegiatan masyarakat yang sering memburunya. Biasanya manusia memburu hewan langka ini untuk diambil kulit tanduk serta daging. Secara umum terdapat dua spesies hewan ini, yakni anoa dataran rendah dan anoa pegunungan. 9. Monyet Hitam Monyet Hitam Sulawesi memiliki nama ilmiah Macaca nigra atau juga dikenal dengan nama monyet berjambul. Hewan ini termasuk salah satu dari beberapa jenis primata yang termasuk hewan langka yang terancam punah. Monyet Hitam Sulawesi ialah satwa khas pulau Sulawesi khususnya di daerah Sulawesi Utara. Ciri khas yang paling menonjol dari monyet hitam ini ialah jambul yang berada di atas kepalanya. Monyet ini juga memiliki nama lain yaitu Celebes crested macaque, Celebes black ape, Gorontalo macaque, atau Sulawesi macaque. Sedangkan warga sekitar biasa menyebutnya dengan nama Yaki, Bolai, dan Dihe. Semakin lama populasi monyet hitam Sulawesi semakin langka dan terancam punah. Oleh karena itu International The Conservation Nature and Natural Resources memasukkannya ke dalam daftar merah dengan status konservasi critically endangered. 10. Macan Tutul Jawa Harimau Jawa merupakan hewan yang sudah lama mengalami kepunahan, namun masih ada spesies yang sejenis, yaitu Macan Tutul Jawa. Hewan langka satu ini mempunyai nama ilmiah Panthera pardus melas. Binatang ini merupakan hewan endemik pulau Jawa dadn termasuk ke dalam 9 sub spesies Macan Tutul. Macan Tutul Jawa ini sudah lama diklasifikasikan ke dalam satwa yang terancam punah atau hewan langka. Terdapat dua varian Macan Tutul Jawa, yaitu Macan Tutul berwarna terang dan Macaan Tutul berwarna hitam yang lebih dikenal sebagai Macan Kumbang. Walaupun memiliki warna yang berbeda kedua Macan ini masih termasuk ke dalam satu sub spesies yang sama. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh International The Conservation Nature and Natural Resources, populasi Macan Tutul Jawa yang masih hidup tidak lebih dari 300 ekor di area tinggalnya. Baca Juga Artikel terkenal Lainnya Hewan Langka di Idonesia – Indonesia dimata dunia dikenal sebagai negara yang memiliki keindahan alam yang menakjubkan, namun bukan hanya itu saja kekayaan negeri ini. Indonesia pun dikenal sebagai negara yang memiliki kekayaan fauna yang begitu beragam, termasuk banyak juga fauna langka yang hanya terdapat di Indonesia. Namun bukannya menjaga fauna yang langka itu agar tetap ada, ada sebagian orang yang tidak bertanggung jawab malah memburunya untuk kepentingan pribadi. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia akhirnya mengeluarkan undang-undang yang mengatur tentang hewan langka yang dilindungi di Indonesia. Lalu apa saja hewan langka yang dilindungi tersebut? Berikut 10 hewan langka yang dilindungi di Indonesia. Orang Utan Pongo pygemus Orang Utan adalah hewan langka yang satu ini mirip seperti kera, namum mempunyai ciri khas tersendiri, yaitu mempunyai rambut yang begitu panjang dibandingkan dengan jenis kera lain. Makanan utama dan kesukaannya yaitu buah-buahan. Di Indonesia, hewan ini tersebar di dataran rendah juga hutan tropis yang terdapat di pulau Kalimantan. Badak Bercula Satu Rhinoceras sundaicus Badak Bercula satu ini merupakan salah satu hewan yang langka di Indonesia, hanya sekitar 50an ekor saja hewan ini yang masih hidup, dan dapat ditemukan di hutan Ujung Kulon. Hewan ini merupakan jenis hewan herbivora alias pemakan daun-daunan. Badak Bercula Dua Dicerorhinus sumatrensis Hampir mirip bentuk badannya dengan badak bercula satu, hanya saja yang membedakannya ada dicula dibagian depannya yang berjumlah dua. Hewan ini hanya bisa ditemukan didaerah Sumatera. Musang Congkok Prionodon linsang Hewan langka yang satu ini beratnya mencapai 5 kg dan mempunyai panjang tubuh sekitar 71cm, dapat ditemukan di wilayah Aceh dan pegunungan Sumatera Barat. Hewan ini cukup gesit untuk memanjat pohon, sedang makanan kesukaannya adalah mamalaia kecil dan beberapa jenis serangga. Singapuar Tarsius bancanus Indonesia harusnya cukup bangga karena memiliki Singapuar yang dijuluki sebagai primata terkecil di dunia. Hewan langka yang satu ini hanya mempunyai berat tubuh sekitar 80-140 gram dan memiliki panjang tubuh sekitar 12-15 cm, hal ini menjadikan Singapuar cukup layak disebut sebagai primata terkecil di dunia. Hewan ini mempunyai sepasang mata yang lumayan besar yang ukurannya melebihi volume otaknya sendiri, dan ternyata matanya itu hanya bisa digunakan pada malam hari, sekilas mirip seperti burung hantu. Habitat asli Singapuar terdapat di kepulauan kalimantan, kepualauan Riau, dan kepulauan Sumatera bagian selatan serta tenggara. Ikan Belida Notopetrus chitala Dengan berat tubuh dapat mencapai 1 kg dan panjang tubuh mencapai 87,5 cm, cukup besar memang untuk ukuran air tawar. Bentuk tubuh ikan ini seperti pisau, sedang makanan kesukaannya yaitu ikan-ikan kecil serta udang. Habitat asli dari ikan ini adalah di perairan wilayah air tawar di wilayah Jawan dan Kalimantan. Harimau Sumatra Pantheras tigris sumatra Jenis harimau Sumatera ini merupakan salah satu hewan yang dilindungi oleh pemerintah, keberadaannya kini sungguh memprihatinkan karena jumlah semua Harimau Sumatera hanya tinggal 500an ekor saja. Penebangan hutan yang sembarangan dan perburuan liar dituding sebagai penyebab langkanya hewan yang satu ini. Sesuai namanya, hewan ini hanya terdapat di daerah Sumatera. Anoa Bubalus depressicornis Jika diperhatikan, hewan yang satu ini mirip sebuah kambing dengan ukuran yang besar, namun yang membedakan dengan kambing selain ukuran tubuhnya yang besar yaitu adanya tanduk runcing dikepalanya yang panjangnya mencapai 30cm. Anoa termasuk mamalia yang mempunyai kuku genap. Sulawesi merupakan habitat asli hewan ini. Burung Elang Jawa Spizaetus bartelsi Burung Elang ini mempunyai bentuk yang sangat gagah, namun sangat disayangkan populasinya kini tinggal 250 ekor saja. Keberadaannya hampir tersebar merata di sekitar hutan di pulau Jawa seperti gunung Anjasmoro, gunung Kawi, gunung Salak, gunung Slamet dan masih banyak lagi yang lainnya. Selain di gunung-gunung, hewan ini juga terdapat dibeberapa taman nasional yang ada di Jawa seperti Taman nasional Gunung Gede Pangrango serta Taman Nasional Muara Betiri. BACA JUGA 70 Gambar Burung dari Berbagai Negara, Termasuk Indonesia Komodo Komodo merupakan hewan yang sangat langka karena jumlahnya yang sedikit, hanya terdapat di Indonesia yaitu tepatnya di pulau komodo. Hewan ini juga termasuk spesies kadal paling besar di dunia yang rata-rata memiliki panjang 2-3 meter dan berat bisa mencapai 100 kg. Di alam bebas, habitat komodo telah mengalami penyusutan dan terancam punah karena aktifitas manusia. Oleh sebab itu, maka IUCN International Union fot the Conversation of Nature memasukkan komodo termasuk sebagai hewan yang langka. Hewan ini pun termasuk salah satu hewan langka yang dilindungi pemerintah Indonesia.

penyebab beberapa jenis hewan dilindungi oleh pemerintah adalah